Berbagi pengalaman di acara Career preparation IPB 2010

Tepat hari sabtu tanggal 22 mei 2010 jam 9.30 pagi saya berkesempatan untuk berbagi pengalaman kepada adik-adik kelas saya di fateta ipb. Tema yang saya bawakan ini terus terang adalah tema perdana saya. Sumpah deh..mikirin tema ini untuk jadi sesuatu yang bisa mengena ke peserta sulitnya minta ampun. Jadi mohon maaf ya, bagi yang mendengarkan saya ngomong ngalur-ngidul gak jelas. Hehehehe…..
Anyway, I just have done my best. Pembicaraan saya mulai dengan analogi permintaan harus sesuai dengan penawarannya. Jangan sampai karir kita pengennya kemana, eh kita malah nyiapinnya apa. Untuk itu penting banget kita punya tujuan karir yang jelas. Gak usah ribet mikirnya. Paling gak kamu suka di bidang apa. That’s it. Simple aja. Nah kesukaanmu itu difokuskan dan diarahkan supaya terasah terus menjadi skill dan kompetensi. Usahakan pula kamu punya mentor dan sarana atau komunitas yang memiliki kesukaan yang sama. Karena ini jelas-jelas membuat kamu akan belajar lebih luas dan lebih dalam lagi terhadap sesuatu yang kamu suka.
Misalnya saya suka dengan menulis. Maka saya sering latihan menulis, ikut keanggotaan seribu pena, sering membaca tulisan, berkenalan dengan media, dan lain sebagainya. Semakin kamu memiliki kompetensi di sana, maka orang akan menghargai kamu. Menjadi seseorang yang disebut professional dibidangnya adalah jika orang tersebut mengerjakan hal yang dikuasainya tersebut, serta ikut aktif berperan dalam organisasi yang menaungi orang-orang yang menyukai hal tersebut.contoh, jika saya seorang food technologist, maka saya akan bekerja di industry pangan dan akan menjadi anggota dari patpi – perkumpulan ahli teknologi pangan Indonesia.
Jadi jangan Cuma sekedar suka terhadap sesuatu. Tapi dalamilah serta kuasai bidang yang kita senangi tersebut.
Ohya dalam karir itu, ada tiga jenis sector karir. Pertama adalah private sector. Di sector ini tempatnya industry dan wiraswasta berkumpul. Sector inilah penggerak ekonomi. Apapun bidangnya, bila kita terjun di private sector, maka muaranya adalah meningkatkan perekonomian. Sector kedua adalah public sector. Disinilah berkumpulnya kalangan pemerintah atau biasa kita sebut sebagai penentu kebijakan Negara/wilayah. Peran sector ini adalah membuat regulasi, kebijakan, arahan, pedoman, dan menciptakan keseimbangan sehingga tidak semua menjadi komersial. Sedangkan sector yang ketiga adalah tempat berkumpulnya kalangan LSM atau biasa kita sebut NGO. Di sini, peran orang yang terjun adalah menciptakan pemberdayaan dan penyeimbang hak bagi golongan yang menjadi bagiannya.
Untuk menunjang karir kita, tentu saja pengalaman harus kita dapatkan. Jangan sampai pengalaman kita Cuma masalah kuliah dan percintaan.. wah..itu sih terlalu cemen… sebagai pemuda/I yang memiliki energy lebih, maka wajib hukumnya kita terjun serta mencari pengalaman yang dapat menunjang karir kita nantinya. Bisa ikutan organisasi himpunan keprofesian, atau unit kegiatan mahasiswa, kerohanian, dan lain sebagainya. Yang jelas, semakin kita banyak berinteraksi dengan sesame kita, maka kemungkinan sukses di masa datang bukanlah sesuatu yang mustahil.
Setelah memutuskan dan mendapatkan jalur karir yang kita inginkan, beberapa etika yang menurut saya sangat penting adalah coba untuk terus melakukan inisiatif, menunjukkan antusiasme, berbuat baik kepada semua orang, berusaha untuk mencari tanggung jawab lain diluar yang seharusnya (proaktif), bekerja sedikit lebih cerdas disbanding lainnya, dan memotivasi diri sendiri melalui self leadership.
Mudah-mudahan bermanfaat ya..karena saya sendiri juga sedang meniti karir di private sector dengan sub sector spesifik pada food industry. Mudah-mudahan semua cita-cita bisa tercapai ya..  amin…