The leader always create another leader

Alhamdulillah, luar biasa. saya diberi kesempatan untuk belajar dan menimba pengalaman dari sahabat-sahabat dan guru-guru saya. Di hari pertama, saya belajar tentang bagaimana pentingnya mengambil sebuah resiko. Ilustrasinya menarik. Audiens diminta untuk menawar paper bag yang “tidak ada harganya”. Jika tidak ada yang menawar, ternyata harganya malah dinaikkan. Dan ternyata setelah harganya cukup tinggi, ada juga yang mau beli. Dan boleh percaya atau tidak, di dalam paper bag itu, ternyata terdapat uang yang nilainya jauh lebih besar dari harga yang ditawarkan tadi. Menarik bukan?
Di saat yang sama, salah seorang guru saya mengatakan bahwa dalam menjalankan sebuah organisasi kita harus “be specific” dan jadilah yang terunggul. Karena dengan begitu, kita akan menjadi top of mind dan berpengaruh di tatanan social masyarakat. Kita juga harus menjaga track record dan selalu melakukan continuous improvement
Selanjutnya, saya belajar banyak tentang membangun hubungan interpersonal. Dasarnya sederhana, saling menghormati dan saling menguntungkan, maka hubungan akan terjaga. Jika salah satu diabaikan, maka hubungan tidak akan bertahan lama. Setiap individu merupakan cerminan dari organisasi/lembaga yang menaunginya. Untuk itu, setiap individu di semua level dalam sebuah organisasi harus memiliki perasaan dan tindakan yang sama baiknya saat berhadapan dengan siapapun.
Sesi selanjutnya, saya belajar tentang bagaimana kita seharusnya mampu memiliki penghasilan dari wirausaha. Usaha yang didirikan tidaklah harus unik dan aneh, tetapi bias jadi kita hanya me “make over” sehingga lebih layak dan laris dijual. Pesannya satu. Mulailah. Jangan terlalu banyak berfikir karena saat kita terlalu lama menunggu, maka boleh jadi telah ada yang mendahului ide kita. Analoginya seperti berkendara di malam hari tanpa lampu penerangan jalan umum. Dengan mencoba terus berkendara dengan lampu kendaraan yang hanya bias menerangi jalan 2-3 meter di depan kita, tetapi jika terus berjalan, maka step-by-step kita akan sampai juga di tujuan. Karena lampu kendaraan kita akan terus menerangi 2-3 meter jalan di depan kita secara perlahan dan kontinyu.
Di hari selanjutnya, saya mendapatkan pengalaman yang juga tak kalah luar biasa bersama sahabat-sahabat tercinta. Melalui games pertama, saya belajar tentang pentingnya menempatkan diri di tempat dan saat yang tepat. Hal ini sangat penting, sebab dalam ruang publik, kita tidak bias semau dan seenaknya sendiri, di situ bertemu hak dan kewajiban dengan orang lain. Nah disitulah letak seninya berorganisasi. Games kedua, saya belajar tentang berpikir dan bertindak kreatif tanpa harus melanggar peraturan yang dibuat. Inovasi atau mati. games ketiga, saya belajar tentang mencoba percaya pada rekan kerja. Karena tidak semua tugas dapat dikerjakan sendiri. Games keempat, saya belajar tentang pentingnya menyelesaikan pekerjaan sendiri sebelum melihat pekerjaan orang lain. Jika tidak, fatal akibatnya. Tujuan tidak akan tercapai, karena semua sibuk memperhatikan orang lain, tanpa peduli bahwa tugasnya selesai. Games kelima, saya belajar tentang ketelitian dalam bertindak.
Di tengah udara dingin, gemirisik air hujan, dan pemandangan yang indah, kami melanjutkan games keenam. Dari situ saya belajar tentang pemanfaatan sumber daya semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan. Games ketujuh, saya belajar tentang pentingnya antusiasme. Antusiasme bias menular. Jika satu antusias. Maka yang lain akan juga ikut antusias. Dan begitu pula sebaliknya. Jika ada satu orang diantara tim yang tidak antusias, maka ketidakantusiasan ini akan menular ke yang lainnya. Games terakhir yang ketujuh, saya belajar tentang pentingnya arti mimpi. Dan sesulit apapun mimpi itu, tetap saja, tidak ada yang tidak mungkin. Semua dapat dicapai dengan membuang rasa takut dalam diri dan yakin bahwa kita pasti bias!
Terima kasih sahabatku di ITP’42-himitepa 2008 aji,wiwi,beki,fahmi,muji,tere,peye,cath,caca,ari,venty,ica,kamlit,

melissa,fera,twie,didot,dilla,rika,juanda,umam,yupi,adi,hesti,wahyu,riza,haris,

marina,sita,Irene,jakaw,nanda
You’re always be in my heart